Adab Berdoa…

• Ikhlas karena Allah semata. (QS. Al-Mu’min: 14),(QS. Al-Bayyinnah: 5)
• Mengawalinya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, lalu diikuti dengan bacaan shalawat kepada atas Rasulullah dan diakhiri dengannya.
• Bersungguh-sungguh dalam memanjatkan do’a serta yakin akan dikabulkan
• Mendesak dengan penuh kerendahan dalam berdo’a dan tidak terburu-buru.
• Menghadirkan hati dalam do’a.
• Memanjatkan do’a, baik dalam keadaan lapang maupun susah.
• Tidak boleh berdo’a dan memohon sesuatu kecuali hanya kepada Allah semata.
• Tidak mendo’akan keburukan kepada keluarga, harta, anak dan diri sendiri.
• Merendahkan suara ketika berdo’a, yaitu antara samar dan keras. (QS. Al-A’raaf: 55, 205).
• Mengakui dosa yang telah diperbuat, lalu mohon ampunan atasnya, serta mengakui nikmat yang telah diterima dan bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut.
• Tidak membebani diri dalam membuat sajak dalam do’a.
• Tadharru’ (merendahkan diri), khusyu’, raghbah (berharap untuk dikabulkan) dan rahbah (rasa takut tidak dikabulkan). (QS. Al-Anbiyaa’: 90).
• Mengembalikan (hak orang lain) yang dizhalimi disertai dengan taubat.
• Memanjatkan do’a tiga kali.
• Menghadap Qiblat.
• Mengangkat kedua tangan dalam do’a.
• Jika mungkin berwudhu’ terlebih dahulu sebelum berdo’a.
• Tidak berlebih-lebihan dalam berdo’a.
• Tawassul kepada Allah dengan Asmaa’-ul Husna dan sifat-sifatNya yang Maha Tinggi, atau dengan amal shalih yang pernah dikerjakannya sendiri atau dengan do’a seorang shalih yang masih hidup dan berada di hadapannya.
• Makanan dan minuman yang dikonsumsi serta pakaian yang dikenakan harus berasal dari usaha yang halal.
• Tidak berdo’a untuk suatu dosa atau memutuskan silaturahmi.
• Menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
• Harus menegakkan amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah kemunkaran).
• Hendaklah orang yang berdo’a memulai dengan mendo’akan diri sendiri, jika dia hendak medo’akan orang lain.
dari:eramuslim.com